Sunday, February 24, 2013

Chicken Cordon Bleu Balls: Délicieux!!!

Every dish that I cook, always had its own background story behind it.


Just like this one: Chicken Cordon Bleu Balls. Through its name, you know that I'm inspired by Chicken Cordon Bleu. Since I don't have much time to cook, I simplify this dish and make it as a finger food.

It was when my dad asked me to cook for him. He said, "Why do you always cook for your husband, and never for your dad???"  So, here I present you the recipe of Chicken Cordon Bleu Balls, specially created for my beloved dad ;)

Ingredients
:
  • 250 grams of minced chicken
  • Mozzarella cheese or you can easily use QuickMelt, cut into dices
  • 3 cloves of garlic, grind
  • Salt and Pepper
  • Oregano 
  • Bread crumbs
  • 2 egg, whisk
  • Cooking oil
  • Chili sauce or tomato ketchup

How to Make:
  • Put the minced chicken into a big bowl. Add the garlic. Mix them.
  • Add some salt, pepper and oregano.
  • Put some bread crumbs into a flat plate. Prepare the eggs, too.
  • Take a spoon of minced chicken, flatten it, put a dice of cheese in the middle and round it. Make sure that the cheese is in the middle, so it won't melt out during frying.
  • Dip the ball into the eggs, and then roll it onto the bread crumbs. Make sure that the ball's surface is already covered with the bread crumbs.
  • Keep the ball for approx. 1 hour to make the bread crumbs stick well.
  • Prepare the cooking oil to fry. Deep fry the ball with low heat.
  • Serve the ball with chili sauce or tomato ketchup.

Note:
  1. If you fry the ball with over high heat, the cheese inside the ball will easily burst.
  2. This dish is much more delicious when you enjoy it right after it's fried, since the minced chicken is still moist and the cheese is still melting.

Bon Appétit!!

Thursday, January 31, 2013

Recipe Collections

After getting married, I forced myself to cook for my husband, even though I never cooked before getting married. Surprisingly, I can cook!!! And I'm happy that the ones (including my husband who has a high standard of taste, LOL) who eat my home dish, say that it's delicious! Since then, I'm so excited to cook. It's such a challenge for me to cook for my choosy (in term of food) husband. When he dislikes my dish, it encourages me to try again. If he likes it, it also encourages me to try cooking another dish.

Fettucine Carbonara

Crispy Noodles with Stir-Fried Vegetables in Chinese Style

Chicken Noodles with Meatballs
 
Before eating, he usually looks at the appearance of the dish first, and then smell the aroma. Till that point, if he's still not sure, he'll ask me about the ingredients. If he likes the dish, he won't refuse to add some more. On the other hand, if he dislikes it, yeah... (you'll know what happens :p)

However, my husband is the reason that boosts me to always cook something new. And I do give thanks for that.


Stay tuned to read my Recipe Collections...

Wednesday, January 30, 2013

I***mie Seleraku

Semenjak saya menjadi guru SD, saya suka mengamati fenomena mereka, saat mereka di kelas maupun saat istirahat. Ada satu hal yang menggelitik hati saya. Beberapa kali saat saya memperhatikan mereka, kebetulan ada dari mereka yang membawa bekal I***mie goreng, yang saya yakin bahwa tidak ada satu orang anak Indonesia pun yang tidak suka. Apa yang menarik? Tiba-tiba ingatan saya melayang pada masa-masa SD saya…

Saat itu hari Sabtu. Setiap Sabtu, saya pulang tidak terlalu siang, sekitar jam 11. Hari itu, Mama membawakan saya bekal di kotak makan saya setiap hari. Kotak makan saya tidak istimewa, berbentuk persegi panjang dengan sekat di tengahnya. Warnanya ungu dan biru dengan gambar Minnie Mouse. Biasanya, saya bertanya pada Mama menu bekal saya. Namun hari itu, saya sedikit terburu-buru dan tidak sempat menanyakan. Jadi saat istirahat, saya baru tahu bekal saya hari itu adalah I***mie goreng plus telur dadar. Dalam hati saya seketika berteriak, “Yeeeyyy, horeee!!” Tak berapa lama, teman-teman saya makan bersama di dekat saya. Saat melihat bekal saya, mereka serentak berkata, “Wihhh, enak’eeee…”

Entah mengapa saat masih kecil, saya dan teman-teman selalu merasa bahwa I***mie goreng adalah menu spesial. Menu yang satu ini selalu saya nikmati perlahan hingga ke tiap helai mie-nya…Padahal, I***mie itu pasti sudah dingin, karena saat matang panas-panas langsung dimasukkan ke dalam kotak makan. Alhasil, saat istirahat, mie sudah mengembang dan tercetak sesuai bentuk kotak makan. Hahahaha…bagaimanapun bentuk dan rupanya, tetap saja anak-anak sekolah merasa itu menu spesial!

Yang membuat saya tercengang, fenomena ini pun masih terjadi hari-hari ini, pada murid-murid saya, misalnya. Suatu kali saat mereka membawa bekal I***mie goreng ini, teman-teman mereka berkomentar, “Enaknyaaa!” sambil tak jarang mencomot sejumput, saking irinya. Di hari lain, saya melihat ada beberapa anak yang membawa bekal ini, dan mereka rasanya begitu senang dan duduk makan bersama-sama. Entah ada perasaan bangga saat mereka membawa bekal yang satu ini, karena teman-teman yang lain selalu melihat mereka tanpa kedip. Di hari lain lagi, ada seorang cewek berteriak keras, “Horee!” saat dia mendengar bunyi bel istrirahat. Tak lama dia ngomong sama temannya, “Makan! Makan! Enak, hari ini aku makan mie goreng!” dengan muka yang begitu sumringah. Saya kembali hanya bisa melongo.

Saat saya menceritakan fenomena ini kepada suami saya, tak disangka dia bercerita bahwa saat jaman dia sekolah pun (dia 6 tahun lebih tua dari saya) fenomena ini sudah muncul. Dia pun pernah mengalami fenomena spektakulernya bekal I***mie goreng ini…

Dari kisah-kisah ini, saya harus mengakui kemashuran mie yang satu ini…Dinikmati bahkan digilai oleh segala lapisan masyarakat. Pamornya sama sekali tidak turun sejak dulu…Salut untuk para peracik bumbunya!!

Ini ceritaku, apa ceritamu?? Wkwkwkwk…

Tuesday, January 29, 2013

Little Fashion Critiques

Sebagai seorang guru SD, saya tidak menyangka bahwa pekerjaan saya ini memiliki sebuah kelebihan khusus. Ya, tentu di samping dengan terhiburnya hati ini melihat tingkah polah mereka yang lucu sekaligus menyebalkan itu.


Apa kelebihan khusus yang saya maksud? Tak disangka-sangka mereka adalah penasehat pribadi saya. Diam-diam mereka bisa menyuplai energi positif untuk saya, dalam berbagai hal yang terlihat sangat trivial

Bak selebriti papan atas, mereka seringkali memuji saat saya berpenampilan baru. “Miss Vania cantik kalo pake poni begini…” hanyalah salah satu dari cuap-cuap mereka. Atau saat saya berkesempatan untuk memakai setelan baru, ungkapan-ungkapan polos nan tulus mereka selalu berhasil menyejukkan hati saya.

My 2nd Graders (from left to right): Ravena, Felicia, Cellina

 Note: Felicia was the one who said I'm pretty with bangs ;)


Bahkan, saat saya bad-hair day pun, dan saya memutuskan untuk bikin cepol di rambut saya, ternyata mereka pun bereaksi positif dengan bilang saya manis. Bayangkan betapa melayangnya saya! Saya yang sudah setengah malas karena bad-hair ini, sekejap urung bad mood.


Beda lagi dengan murid saya yang sudah lebih besar. Mereka sampai tahu merk sepatu saya! Entah bagaimana caranya…Suatu kali seorang murid tiba-tiba mendatangi saya dengan muka serius, “Miss Vania, merk sepatunya ***** ya?” Itu sepatu baru saya pakai seminggu, entah bagaimana triknya yang membuat saya hanya bisa melongo dan mengangguk. Segera setelah saya mengangguk, dia berlari menuju teman-temannya dan berkasak-kusuk, “Aku tau lho merk sepatunya Miss Vania…Kamu nggak tau to?” OMG!!

My Smart 5th Graders (back, from left: Felix, Aaron, Yohanes, Kelvin, Amanda, Felicia) - (front, from left: Nicho, Kent, Alvin, Brillian, Natasya, Priscilla, Irene)

 Note: Yohanes was the one who knew my shoes' brand :p


Satu cerita lagi yang nggak kalah mengharukan buat saya. Suatu hari saya harus meliburkan contact lens saya dan kembali memakai kacamata saya karena tiba-tiba mata saya pada protes. Saat saya masuk ke grade VI, serentak semua bertanya seputar mengapa saya pakai kacamata. Di dua kelas sebelumnya, saya sudah menjawab pertanyaan itu puluhan kali, jadi saat saya masuk kelas itu saya sudah capek, dan memilih untuk diam. Namun, di sela-sela pertanyaan itu, segerombol cewek di belakang malah bisik-bisik heboh, “Hii, Miss Vania keren yah pake kacamata! Besok aku mau pake kacamata ah…” Saya hanya bisa geleng-geleng kepala.

My 6th Graders (from left to right): Jeremy Adriel, Jeremy Alex, Ferrari, Jonathan, Thomas, Marcellian, Kevin, Joey, Karinka, Samuel, Stefan

 Note: Marcellian was the one who wanted to wear eye-glasses. LOL


Eits, ada pujian, tentu ada olokan, meskipun saya tahu itu keluar dari kepolosan hati mereka. Suatu hari saya datang agak terlambat sehingga saya harus berjalan sedikit tergesa-gesa. Sesampainya di kelas, seorang cowok tiba-tiba berkata lantang, “Miss Vania belum sisiran yah? Kok rambutnya awut-awutan gitu sih??” dengan muka bingungnya. Saya hanya bisa menjawab, “Iya, Miss Vania terlambat, jadi tadi lari-lari, rambutnya berantakan semua deh kena angin…” Belum puas, dia kembali menyahut, “Ya bawa sisir kek ato gimana, abis awut-awutan banget gitu!” Hati saya mencelos mendengarnya. Saat mereka saya beri soal, saya bergegas pamit ke kamar mandi untuk melihat seberapa parah rambut saya ini. Waktu saya lihat, menurut saya, ternyata nggak sengeri yang dia omongin kok. Tapi satu hal, yah lebih baik lah ditegur mereka duluan, supaya saya juga bisa siaga dan selalu tampil prima.

My another 2nd Graders (from left to right): Janice, Andreas, Felicia, Billy, Michael, Nathan

 Note: Nathan was the one who complained about my hair! OMG!


Dari serentetan kejadian ini, saya hanya bisa menyadari bahwa mereka adalah penasehat pribadi saya yang cukup qualified. Mereka bisa memuji saya tepat saat saya butuh pujian. Mereka pun juga bisa peduli terhadap saya, termasuk penampilan saya.

Hhmm…tiba-tiba saya kembali mengucap syukur pada Tuhan atas pekerjaan ini. Thanks Lord! :D

Pregnancy: 2nd Trimester

Memasuki trimester dua, udah lumayan banyak hal yang dulu bisa saya lakukan sendiri, tapi sekarang tidak lagi. Contohnya: membawa barang-barang yang berat, membungkuk untuk mengambil barang yang jatuh, dan memakai high heels.Overall,selera makan saya semakin meningkat. Anehnya, saya tetap ngga bisa nambah porsi makanan saya, cuma nambah frekuensi doang. Saya masih tetap melakukan aktivitas seperti biasa, ngajar sepanjang hari dan ngedit beberapa tulisan.
Badan? Lagi-lagi yang satu ini. Kali ini, sudah waktunya baju-baju atasan saya masuk museum untuk sementara. Mau ngga mau mulailah hunting baju hamil (yang saya maksud di sini adalah baju khusus untuk ibu hamil).

Note: jangan memaksa pake baju lama kita, memang mungkin terasa masih cukup, tapi secara otomatis baju itu lebih melar dari sebelumnya, yang menyebabkan baju lama tersebut ngga bisa dipake lagi setelah badan kita kembali seperti semula.

Dalam memilih ini pun saya dilema, semuanya masih tampak kebesaran buat saya. Akhirnya, saya memilih alternatif untuk membeli beberapa pakaian non-hamil, tapi yang longgar-longgar atau dengan satu ukuran lebih besar dari baju saya biasanya.
Perut? Perut saya sudah kelihatan membuncit, meskipun masih menyerupai pipi tembem begitu. Jadi, yah singkatnya, perutnya nyempluk!
Captured by Ivan Sebastian Photoworks (a.k.a my hubby) - (Marina Bay Sands' Room) - approx. 5 months

to be continued to Pregnancy: 3rd Trimester...

Pregnancy: 1st Trimester

Selama hamil, boleh dibilang saya termasuk golongan yang lancar-lancar saja, tanpa hambatan yang berarti…

Dimulai dari trimester pertama, yang notabene penuh dengan hari-hari yang diisi dengan berbagai gejala morning sickness, saya masih adem ayem saja. Yah, paling mual-mual biasa. Alergi dengan bau atau makanan tertentu? Tidak berlaku pada saya. Apa yang mau saya makan, ya masuk aja tuh…

Note: kalau ngga pengen berat badan naik drastis, ingatlah untuk makan dengan kandungan gizi yang dobel, bukan dengan porsi yang dobel

Badan? Belum ada perubahan drastis, saya masih enjoy aja pakai baju-baju saya yang lama.
Hanya saja, di akhir trimester pertama, perut saya membesar sedikit. Yah, mirip seperti kalo saya kekenyangan makan. Sejak itu, saya mutusin buat mulai pake celana hamil. Saat berburu celana hamil pun ada kisahnya. Setelah keliling keluar masuk berbagai jenis toko dan department store, saya harus menerima kenyataan bahwa 1) se’fashionable-fashionable’nya baju hamil, pasti ngga ada yang 100% fashionable. 2) sekecil-kecilnya ukuran celana hamil, pasti ngga ada yang sekecil celana yang biasa saya pake. Awalnya saya menunda membeli, dengan harapan saya bisa menemukan yang lebih kecil. Tak dinyana, harapan saya itu kosong rupanya. Akhirnya, mau ngga mau ya saya pake deh itu celana hamil, meskipun kegedean di bagian pinggul dan paha. Yah seengga’nya, saya ngga menghambat pertumbuhan si baby di dalam perut lah. That’s it!
Saya pun mulai membeli buku-buku pengetahuan mengenai kehamilan dan merawat anak. Berhubung baru anak pertama, saya bagai seseorang yang buta arah. Karena itulah saya menyadari bahwa saya perlu memahami bagaimana proses kehamilan yang sesungguhnya plus dengan pengetahuan saat persalinan. Beneran deh, kita jadi punya cukup waktu untuk mempersiapkan semuanya dengan sebaik-baiknya…
The one and the only picture during trimester 1 (sister in law's wedding) - approx. 3,5 months

 to be continued to Pregnancy: 2nd Trimester...

Monday, January 21, 2013

When It Turns Out to Be Positive...

I was married in 20.10.2010.

My hubby and I agreed to pray to God, that if this was in line with His will, we would like to spend some time together for a while, before He gave us a child. And, it turned out that the Lord answered our prayer.
We had approximately one year to enjoy our honeymoon, and also traveled here and there.
About a week before our first anniversary, we found out that we’re going to have a baby!! It was so surprising yet a wonderful gift from God.
ff
 "His plan is truly well-scheduled…"
So, it was one week before our anniversary when it turned out to be positive.

GOD IS GOOD ALL THE TIME!

 

P.S. : This is just a very beginning, can’t wait to share my whole wonderful ‘9-month’ journey!!!

Saturday, January 12, 2013

How Do I Define Each of my Single Experience? (3)

As I wrote on my previous post that I'll add about my friendship experience, fashion experience, and culinary experience as well. Therefore, here they are...

Experiences that I'm talking about are various. It can be my traveling experience, my job experience, my 'lady-like' experience, my cooking experience. It also includes my friendship experience, my fashion experience, and my culinary experience.

*) FRIENDSHIP EXPERIENCE: My BFF (Viona Grace) - 2003-now
*) FRIENDSHIP EXPERIENCE: My College Best Friends (Eka, Marsella, Imelda, Sari, Patrisia) - English Dept. Batch 2007
*) FASHION EXPERIENCE:Muse de Louvre (Early Spring 2011)Over-sized Hoop Earrings, Plain White T-Shirt, Mango Navy Blue Coat, Broken White Ruffles Scarf, Dark Grey Tight Jeans, Everbest Dark Brown Boots
*) CULINARY EXPERIENCE: Yoshinoya's Combo Beef + Salmon

Can't wait to post each story of each experience!!

How Do I Define Each of my Single Experience? (2)

Continuing my previous post, there is one more kind of experience that I'd like to share.
*) COOKING EXPERIENCE: HOMEMADE SPAGHETTI BOLOGNAISE

*) COOKING EXPERIENCE:HOMEMADE GARDEN SALAD WITH THOUSAND ISLAND

































Coming Soon: friendship experience, fashion experience, culinary experience!!!!

How Do I Define Each of my Single Experience? (1)

Experiences that I'm talking about are various. It can be my traveling experience, my job experience, my 'lady-like' experience, my cooking experience and many more.

From my previous post, I mentioned several kinds of experiences. On this post, I simply would like to share some pictures that hopefully can represent each type of my experiences. These pictures basically define the word 'experience' for my own dictionary.

*) TRAVELING EXPERIENCE: Gondola Ride - Venice - 2011

*) JOB EXPERIENCE: Teaching English for Elementary Students - 2011-2012

*) 'LADY-LIKE' EXPERIENCE: Biggest Day Ever - 20.10.2010

*) 'LADY-LIKE' EXPERIENCE: Being Sent An Angel from Heaven - 08.06.2012